Siapa yang setelah menjadi ibu merasa waktu 24 jam sehari itu masih kurang?
Siapa yang setelah jadi ibu merasa waktu berjalan begitu cepat? Perasaan baru tadi pagi nyiapin sarapan untuk bayi, eh sekarang sudah harus nyiapin makan siangnya.
(Ngajuin pertanyaan ke diri sendiriš¤£)
Di hari-hari pertama jadi ibu, saya sempat jatleg dengan ritme waktu yang berubah drastis. Sebelum melahirkan, saya memang sudah atur dan manage waktu sedemikian rupa untuk pasca lahiran, akan tetapi ternyata realita aktifitas dan waktu yang sudah saya susun tidak matching. Mungkin karena saat itu saya masih hamil, jadi belum tau betul bagaimana cara mengatur waktu ketika sudah ada baby.
Seiring berjalannya waktu, alhamdulillh saya semakin memahami ritme aktifitasnya. Sejak ia baru lahir, mulai tidur teratur ketika ia usia 3 bulan (next saya share bagaimana cara mengatur jam tidur bayi yg efektif), mulai MPASI dan mulai bisa jalan, semua tahapan itu mempunyai ritme pembagian waktu yang berbeda di setiap tahapnya. Memang ibu tidak punya pilihan lain selain harus bisa cepat membaca ritme bayi dan harus sigap kembali mengatur waktu.
Sebenarnya saya bisa mulai mengatur waktu yang memang pas itu ketika mulai masuk ke Institut Ibu Profesional, disanalah saya mulai tau tentang kandang waktu dan mengatur sesuai dengan realitas keseharian yang saya jalani. Sebagai hasilnya, setelah saya bisa memanage waktu adalah akhirnya saya selalu ada waktu untuk me time, untuk kelas online, serta untuk melakukan hobi yang saya sukai.
Nah ada beberapa tips dari saya dalam mengatur waktu bagi seorang istri dan ibu :
SKALA PRIORITAS
Ini harus benar-benar ditulis dan diurut berdasarkan mana yang paling penting. Mana yang harus segera dilakukan saat itu juga, mana yang bisa diakhirkan pengerjaannya. Dengan adanya skala prioritas, kita jadi tau di waktu mana saja yang memang benar-benar tidak bisa disambi dengan kegiatan lain.
Saya pribadi membagi kegiatan penting saya menjadi 3 katagori :
- Sebagai Individu : Murojaah hafalan, membaca dan menulis.
- Sebagai istri : Mencatat financial report.
- Sebagai Ibu : Membaacakan buku dan kreasi mainan.
Itu kegiatan penting saya yang akan menjadi prioritas saya dalam keseharian. Kegiatan penting ini akan mengisi waktu saya dari pagi hingga sore. Lalu kapan ngerjain hal domestiknya? Nah untuk strategi kegiatan domestik ada di point selanjutnya.
Sampai disini coba sesuaikan dulu dengan aktifitas Ibu masing-masing di rumah. Dengan mengetahui skala prioritas, maka waktu kita tidak akan habis oleh hal-hal yang sebenarnya tidak wajib untuk dilakukan saat itu juga. Dengan membagi kegiatan-kegiatan penting, kita akan lebih adil kepada diri sendiri, suami dan anak. Karena ingat, walau sudah menjadi ibu, kita juga bertanggung jawab pada kualitas diri kita sendiri, pun juga kita masih bisa menjadi manager segala hal di dalam rumah.
KANDANG WAKTU
Ini yang saya pelajari di IIP, jadi kandang waktu itu pembagian waktu untuk tugas-tugas domestik (pekerjaan rumahan). Contoh : Kandang waktu untuk kerjaan domestik saya itu antara magrib hingga subuh. Jadi semua kegiatan domestik saya kerjakan dalam kurun waktu itu. Menyapu, melipat baju, beresin mainan, dan tugas domestik lain yang memang tidak mendesak. Setelah kegiatan domestik itu saya kandang waktu-kan akhirnya dari pagi hingga sore saya punya waktu lebih banyak bermain bersama anak, membaca buku, menulis bahkan masih sempat expresimen masak atau kreasi mainan untuk anak, dan yang pasti saya bisa melakukan kegiatan-kegiatan penting yang ada dalam skala prioritas saya sebelumnya.
Tapi kembali lagi, kandang waktu ini memang tergantung dengan keadaan rumah masing-masing karena usia anak kita juga berbeda. Anak saya masih toodler, jadi memang siang hari saya harus selalu standby bersamanya. Jika anaknya sudah masuk usia sekolah tentu kandang waktunya juga pasti berbeda.
Saya sendiri merasa banget bedanya jika tidak pakai kandang waktu. Jika aktifitas saya hanya mengalir seperti air tanpa di manage, siang hari saya akan merasa sangat lelah karena kerjaan domestik akan saya lakukan berkali-kali. Akhirnya apa? Waktu saya habis, saya kelelahan, dan akhirnya sangat mudah menggangu mood dan emosi. Dampaknya bisa ke anak, saya jadi tidak fokus bermain dengannya, jadi merasa moodian sepanjang hari.
Silahkan dicoba cara ini bagi yang ingin kembali bisa merasakan berhobi di kehidupan sehari-hari.
MANFAATKAN TOOLS
Banyak sekali tools yang bisa membantu kita dalam mengatur waktu. Bisa manual ditulis lalu ditempel sebagai pengingat, bisa juga dengan mendownload berbagai aplikasi pendukung yang ada di hp. Kalau saya pribadi membaginya menjadi 2 untuk yang selalu saya tempel di dinding rumah :
- Kalender besar : untuk kegiatan mingguan dan bulanan
- Mading : untuk kegiatan/target sehari-hari
Sedangkan untuk yang di hp saya gunakan aplikasi notes, gunanya untuk ngebreakdown target dalam kegiatan harian yang saya tulis di mading. Memanfaatkan tools yang ada bisa membangkitkan semangat dalam membagi waktu lho. Apalagi kalau yang ditempel di dinding dengan berbagai kreasi, melihatnya saja kita sudah senang (bagi yang visual).
ALLAH FIRST
Ini kunci dari mengatur waktu sehari-hari saya. Penuhi semua kewajiban kita pada Allah, dan rasakan betapa Allah melapangkan waktu-waktu kita. Ini sesederhana dengan shalat tepat waktu ketika azan berkumandang, sempatkan shalat duha walau banyak kegiatan menunggu. Rutinkan tilawah/murojaah setiap selesai shalat. Apapun kegiatannya basahi lidah untuk selalu berzikir walau dalam hati. Dan selalu jaga wudhu is a must.
EVALUASI
Setelah semua pertanyaan itu terjawab barulah kita bisa kembali mengatur waktu sesuai dengan ritme kegiatan kita sehari-hari.
------------------------
Sampai disini dulu sharing management waktu versi saya....
Silahkan dicoba...
Semoga bermanfaat..
Have a nisce day!!
0 Komentar