Hayo siapa yang merasa setelah menjadi Ibu waktu me time nya berkurang? Atau tidak ada waktu lagi untuk melakukan hobi?. Padahal sebenarnya, justru setelah menjadi seorang Ibu maka ialah yang lebih membutuhkan waktu me time. Tapi sayangnya tidak semua Ibu bisa mendapatkan me time nya dengan sempurna. Terlebih dengan merasa lebih banyaknya amanah yang diemban saat ini membuat Ibu seperti kehilangan waktunya. Padahal sebenarnya bukan Ibu yang kehilangan waktu, tapi Ibu hanya belum menemukan ritme yang tepat dengan segala amanah domestik dan publik. Disini saya tidak akan jelaskan urgensitas me time bagi seorang Ibu, karena bahasannya akan sangat panjang. Penjabaran yang lengkap tentang urgensitas me time, trik agar tetap bisa me time setelah jadi ibu, dan penjelasan lainnya ini ada di salah satu Bab dalam buku solo saya "Buku Saku Ibu Milenial" yang sekarang sudah buka PO (Jangan lupa ikut pre ordernya yaa).
Disini saya akan coba sharing tentang bagaimana sih cara agar bisa merubah me time kita menjadi lebih produktif?
Oke kita satukan dulu makna dari produktif ini ya. Dalam KBBI, produktif itu artinya mampu menghasilkan dan memberi hasil atau manfaat. Jadi, mulai sekarang kita rubah presepsi kita yang mungkin selama ini berfikir bahwa produktif itu jika hanya menghasilkan materi/uang. Karena sebenarnya kunci dari produktif itu adalah ketika kita dapat menghsilkan nilai/value/manfaat dari aktifitas yang kita lakukan. Oke sampai disini kita sepakat ya bahwa setiap Ibu punya kesempatan untuk produktif, baik yang bekerja di ranah publik ataupun yang memilih untuk fokus di ranah domestik dalam rumah.
Cara saya pribadi agar tetap produktif di waktu me time adalah dengan memanfaatkan waktu me time itu sebagai tempat untuk memaksimalkan semua peran yang saya emban saat ini. Yaitu peran sebagai seorang Individu, seorang Istri dan Seorang Ibu (sebenarnya penjelasan mengenai cara-cara dan penjelasan yang lebih runtunnya sangat panjang, untuk lebih lengkapnya silahkan baca di buku saya ya. Disini saya akan coba menjelaskan secara garis besarnya saja).
Setiap peran yang saya emban memiliki listnya masing-masing (Jadi, ada skala prioritas pada setiap peran)
Contoh :
- Peran sebagai istri : mencatat financial report rumah tangga dan mengurus kebutuhan suami.
- Peran sebagai Ibu : Memaksimalkan menyapih, toilet training dan membantu membangun semua fitrah baik pada usinya saat ini.
- Peran sebagai individu : Mengasah passion/hobbi dan mengupgrade ruhiyah dengan merojaah hafalan Al-Quran.
Nah ini juga sebenarnya kunci kenapa saya masih bisa me time dengan menulis padahal baby lagi masa eksplorasi tinggi (alias lagi aktif banget), karena menulis masuk ke dalam salah satu skala prioritas saya sebagai seorang individu, yaitu mengasah passion dan hobi. Sehingga time managemen yang saya bentuk bisa membuat semua peran saya dapat terjalankan.
Jadi, bagaimana caranya supaya me time kita bisa produktif dengan menulis?
- Luruskan niat menulis. Tujuannya Untuk apa? Untuk terkenal? Untuk dipuji? Menolong orang? Atau untuk apa? Kenapa niat ini penting? Karena niatlah penentu apakah tulisan kita ini akan bisa menghasilkan value/manfaat sehingga menjadi produktif atau tidak. Jadi, mulai sekarang coba masukkan salah satu tujuan menulis itu agar "bermanfaat", untuk membantu para pembaca, untuk menambah wawasan para pembaca, untuk sharing yang bertujuan membangun/menumbuhkan insight positif bagi pembaca. Ini terkesan klise tapi memang sangat penting dalam proses kita berproduktif menulis selama me time.
- Ikut komunitas menulis atau komunitas positif yang mendukung lainnya. Agar ritme menulis kita terarah dan sebagai charge untuk selalu menulis. Komunitas ini sekarang sangat banyak bertebaran di dunia maya. Biasanya, komunitas menyediakan jadwal atau tema tulisan baik mingguan ataupun bulanan. Sehingga kita tidak akan kehilangan ide untuk menulis. Plus nya lagi, dengan kita berkumpul bersama orang- orang yang sepassion dan sehobi dengan kita, maka semangat kita akan di recharge untuk selalu upgrade tulisan kita dari waktu ke waktu. Karena semakin banyak kita menulis, maka tulisan kita akan semakin terasah.
- Baca minimal 1 buku sebulan. Tamatkan hingga tuntas. Lalu lakukan review pada buku yang kita baca itu agar dapat membantu orang lain yang membutuhkan informasi mengenai buku tersebut. Saya biasanya menuliskan review buku ini di blog, silahkan share di media sosial yang nyaman menurutmu. Membaca buku juga dapat memperkaya wawasan kita, sehingga tulisan kita nantinya lebih berdaging dan berisi. Dengan membaca juga dapat memberikan kita berbagai ide tulisan. Dan juga ingat, bahwa penulis lahir dari seorang pembaca.
- Manfaatkan media sosial. Gunakan media sosial sebagai tempat untuk sharing tulisan yang bermanfaat. Ini juga berguna agar media sosial bukan hanya sebagai ajang julid dengan kehidupan orang lain, tetapi juga sebagai tempat untuk saling support dan memberi semangat melalui tulisan-tulisan kita.
- Jika memang ada maksud ingin menulis buku. Maka mulailah langkah dengan menulis antologi. Ada banyak sekali manfaat yang bisa kita dapatkan dalam menulis antologi, diantaranya :
1. Tempat belajar menulis dari awal, bahkan ada yang menyediakan materi dari PUEBI (Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia).
2. Tempat belajar mengasah tulisan kita lebih berisi dan indah untuk dibaca.
3. Untuk mengenal penerbit dan proses menulis buku lebih jauh.
4. Melatih kita untuk disiplin dalam menulis, karena biasanya ada timing waktu yang diberikan untuk naskah antologi.
Jika memang ingin menulis buku solo dari awal hingga akhir, saya pernah sharing tahap dan cara-caranya secara rinci di artikel saya sebelumnya. Klik disini. Baca step dan segala caranya dengan perlahan supaya tidak ada yang terlewatkan.
Oh iya, jangan berfikir bahwa me time dengan menulis itu membosankan ya. Bahkan saya sering menulis ditemani dengan semangkok indomie. Tak jarang juga sambil menonton netflik. Karena dengan menulis justru saya seperti direcharge lagi semangatnya untuk menjalani hari. Dengan menulis saya bisa bertemu dengan banyak sekali orang yang bahkan tidak saya kenal, tapi manfaat tulisannya bisa dirasakan oleh siapapun yang membaca
Sebenarnya ini juga berlaku untuk semua hobi atau passion apapun yang dimiliki oleh Ibu. Bukan hanya menulis. Selama kegiatan itu bisa menghasilkan nilai atau manfaat, maka me time ibu sudah dapat dikatakan produktif.
Untuk time menagement bagaimana bisa me time dan semua aktifitas domestik bisa terselesaikan dan terhandle dengan baik, saya tidak bisa jabarkan disini, karena itu bahkan membutuhkan BAB tersendiri di buku saya. Silahkan beli buku saya saja ya untuk sharing lebih lanjut tentang ini (promosi terooooossss🤣🤣🤣🤣).
Sekian sharing kali ini..
Jangan lupa tentukan skala prioritasmu..
Rumuskan time managementmu..
Dan selamat menikmati waktu me time yang akan lebih berkualitas dari sebelumnya..
Happy sharing..
Salam literasi..
Mom supports moms..
6 Komentar
👍keren Mbaa
BalasHapusPenambah semangat aku Kalo lagi males nulis itu ya Baca artikel begini❤️
BalasHapusKeren mbaa, produktif sekali jd penyemangat aku yg me timenya kebanyakan masih santai2 hehe..
BalasHapusEeeh..ada fotoku disini..😍
BalasHapusBarakallah untuk launching bukunya mbaa😍.
BalasHapusKalau bagi aku sendiri, ternyata menulis itu bisa jadi lahan untuk belajar dan sebagai pengingat bagi diri sendiri..
MasyaAllah.. sangat produktif mba...
BalasHapus