Jangan Jadi Hamba yang Manja

Allah memang sangat suka dengan hambanya yang berdoa kepada-Nya,
ادعوني استجبلكم...
"Berdoalah kepadaku maka akan aku kabulkan..."

Tapi ingat, yang Allah sukai itu adalah "doa" bukan keluhan. Karena banyak dari manusia sekarang yang lidahnya mudah untuk mengeluh. Apalagi di zaman sekarang yang tak terbatas jarak, bukan hanya rumput tetangga sebelah yang bisa terlihat lebih hijau, bahkan rumput orang-orang yang tinggal jauh dari kita, tidak pernah kita jumpai dan bahkan kita tidak kenalpun kita bisa melihat rumputnya kebih hijau dari punya kita, itulah zaman sekarang. Jika dulu kita hanya kenal dan tau dengan orang-orang yang ada di sekeliling kita saja, yang kehidupan nya satu zona dengan kita, baik materi dan gaya hidupnya, tidak dengan zaman sekarang. Sekarang kita hidup bersisian dengan banyak model kehidupan manusia, yang gaya hidupnya jauh lebih tinggi dari kita. Itulah mengapa peluang untuk iri, hasad dan mengeluh lebih besar.

Lidah kita tak sempat lagi untuk sekedar bersyukur karena mata sudah haus dengan tampilan kehidupan enak, nyaman dan mewah versi pengguna media sosial saat ini. Sehingga kita tidak sempat memahami maksud Allah menempatkan kita di posisi saat ini adalah untuk ditempa.

Pernah berfikir Kenapa tuhan tidak simple saja memberikan semua apa yang kita mau? Iya, tuhan sengaja tidak ingin membuat semuanya sesederhana itu, tuhan ingin kita menempa diri terlebih dahulu, mengajari banyak hal, mengajari apa itu sabar, apa itu ikhtiyar, apa itu usaha, apa itu pengabdian, juga permintaan itu dengan melewati jalanan yang sedikit berliku. Padahal mudah saja bagi Allah jika ingin memberikan semua yang kita inginkan dengan seketika. Sebenarnya itulah yang terbaik saat ini, karena barangkali jika semuanya sesimple keinginan kita, kita langsung dapat apa yg kita mau, tentu kita tidak akan dapat apa apa selain keinginan kita itu sendiri. Karena Tuhan baik ingin kita belajar banyak.

Jangan jadi hamba yg manja! Sedikit-sedikit ngadu kenapa si A bisa blablablabla, padahal kita tidak tau, sebelum si A mendapatkan itu ia telah melewati banyak sekali jalan. Iya kita tidak tau, karena yang ditampakkan biasanya hanya bahagia ketika mendapatkan kenikmatan nya saja, jatuh bangun nya menjadi kenikmatan sendiri. Seperti bebek atau angsa diatas air. Wajahnya tetap tenang, senyum, seperti tidak ada beban, padahal sebenarnya kakinya mengayuh penuh tenaga dibawah air.

Jika lidah sudah  terbiasa mengeluh maka hati juga sudah susah untuk sekedar memahami hadist berikut :
"Lihatlah orang yang dibawahmu dan jangan lihat orang yang diatasmu, hal itu lebih baik sehingga engkau tidak menyepelekan nikmat Allah....”
[HR Muslim]

Yuk jadi hamba kebanggan Allah..
Jangan jadi hamba yg manja!

#KURMA
#kurmamenulisramadan
#day5

0 Komentar