BERSIHKAN HATIMU SEHATKAN JIWAMU


     Berbicara tentang sehat, selalu identik dengan apa yang kita makan. Tapi kali ini saya tidak akan membahas tentang bagaimana makan yang sehat. Karena saya pribadi masih berjuang untuk sampai ke tahap pola makan yang sehat tersebut. 

Nah, disini saya akan sharing tentang sehat dari dalam ala saya. Tak dipungkiri, saat ini sudah banyak orang yang melek tentang kesehatan jiwa. Tak perlu terlalu jauh untuk masuk ke bab mental health, setidaknya saat ini sudah banyak yang paham bahwa ada banyak risiko ketika kita mulai mengabaikan diri sendiri. Serta bagaimana kesehatan mental dan jiwa sangat mempengaruhi hidup seseorang. Bahkan bisa jadi, ketika jiwa yang tidak sehat itu tertanam bertahun-tahun karena ketidaksadaran ataupun ketidakmampuan untuk memperbaiki. Maka fitrah baik seseorang itu berlahan juga akan luntur dan terkubur.

Sehat dari dalam juga sangat erat kaitannya dengan keadaan hati. Sebagaimana salah satu hadis yang sudah sangat akrab di telinga kita :

أَلاَ وَإِنَّ فِى الْجَسَدِ مُضْغَةً إِذَا صَلَحَتْ صَلَحَ الْجَسَدُ كُلُّهُ ، وَإِذَا فَسَدَتْ فَسَدَ الْجَسَدُ كُلُّهُ . أَلاَ وَهِىَ الْقَلْبُ

“Ingatlah bahwa di dalam jasad itu ada segumpal daging. Jika ia baik, maka baik pula seluruh jasad. Jika ia rusak, maka rusak pula seluruh jasad. Ketahuilah bahwa ia adalah hati.” (HR. Bukhari no. 52 dan Muslim no. 1599).

Sampai disini, kita semua tentu sepakat bahwa sehat dari dalam berbanding lurus dengan keadaan hati dan kondisi jiwa kita sebagai seorang manusia. Terlebih di zaman yang serba canggih ini, banyak hal tak kasat mata yang mudah sekali mengusik hati kita.

Nah, disini saya ada beberapa tips untuk menjaga kesehatan jiwa kita dari dalam. Sehingga kita bisa menjadi pribadi yang lebih tenang dan memiliki hati yang diusahakan selalu bersih :

Pertama. Mulailah hari dengan berdialog bersama Tuhan. Disini kita akan mendapatkan ketenangan jiwa, semangat hidup, kelapangan hati dan berkahnya hari itu. Tentu saja, ini tidak akan bisa dilakukan dengan khusyuk jika kita tidak bangun jauh di awal pagi. Karena seperempat malam terakhir itu memang waktu genting dimana sejuknya malam menjadi senjata setan untuk meniupkan godaan agar kita menarik selimut lebih dalam. Merutinkan berdialog khusus bersama Tuhan di setiap harinya akan membuat kita semakin menikmati manisnya iman dan islam. Bukan hanya sekedar amantu billah. Tapi bagaimana hati ini selalu bisa terpaut dan bebas mengadukan segala hiruk pikuknya kehidupan kepada Sang Pemilik skenario hidup. Hingga hati kita benar-benar plong tanpa beban.


    Kedua. Hirup udara pagi dan syahdukan hangatnya mentari dengan rangkaian al-matsurat / zikir pagi. Ini tentu akan menjadi sulit jika kita terbiasa mengisi pagi dengan segala hiruk pikuk domestik yang ada. Terlebih jika masih ada PR dari domestik hari sebelumnya. Disinilah pentingnya manajemen waktu akan terlihat. Bagaimana pagi bisa kita hidupkan dengan lebih syahdu dan tenang, ketika semua domestik bisa kita setting dengan lebih rapi. Tentu saja ini akan lebih mudah jika bisa bekerja sama dengan pasangan ataupun anak yang usianya sudah masuk usia sekolah. Saya pribadi merasa lebih segar dan bergairah ketika bisa merasakan hangatnya mentari pagi dan menutup al-masturat tersebut dengan do’a robitoh yang dilantunkan dengan lebih syahdu bersama janji semangat pagi dari Sang Mentari.

Ketiga. Berilah jeda kepada diri sendiri untuk menjemput berkahnya waktu Duha. Ketika semua domestikan sisa pagi sudah selesai. Coba dinginkan hati dan exercisekan badan dengan gerakan salat. Tak perlu banyak-banyak. Cukup 4 rakaat setiap pagi dengan merubah posisi berdiri di setiap dua rakaat saja sudah cukup untuk menjadi awal pembiasaan.

Keempat. Jika memungkinkan ambil waktu 30 menit untuk sekedar qailullah ataupun cooling down activity. Karena kita bangunnya jauh di awal pagi, maka tak dapat dipungkiri kemungkinan akan mengantuk dan kelelahan sangat mungkin terjadi di waktu ini. Cobalah setting aktivitas kita, dimana 1 jam atau 30 menit sebelum azan zuhur kita meluruskan punggung dan berhenti sejenak. Jika punya balita, maka kita bisa mengajaknya main dokter-dokteran, dan kita berperan sebagai pasien yang sedang pingsan. Silahkan nikmati masa-masa baring sejenak pura-pura pingsan tersebut. Ini penting, karena Wanita yang kurang tidur, kurang istirahat dan kurang berjeda mudah sekali mengeluarkan emosi negatif. Bahkan jika letak pot bunga miring saja kita bisa uring-uringan jika hati dan jiwa kita lelah tak diberi jeda.


    Kelima. Temani senja untuk sejenak melihat betapa indahnya lukisan sunset karya Tuhan dan iringi dengan al-matsurat sore. Karena tak selamanya hari berjalan mulus. Ada kalanya to do list tak ada yang terceklis. Ada kalanya anak dan suami menguji sabar kita lebih banyak pada hari itu. Ataupun bisa jadi hormon bawaan datang bulan ataupun hamil dan melahirkan yang membuat kita agak sensitif. Cobalah sejenak duduk, ajak suami dan anak, lantunkan al-matsurat sore bersama. Ini cara cepat ketika saya mau membersihkan hati dan menenangkan diri ketika hari itu tak berjalan dengan mulus. Melihat sunset karya Tuhan itu luar biasa bisa memperbaiki mood dengan cepat.

Keenam. Tutup kenangan hari itu dengan berbagai sentuhan manis kepada anak dan suami. Sebagaimana kita yang ingin mengenang yang baik-baik, begitupun mereka. Jika mungkin hari itu kita sering kali menjelma menjadi T-rex, maka kita masih punya kesempatan untuk meninggalkan kesan baik di hati mereka. Yaitu dengan menjelma menjadi Ibu Peri pada saat mereka beranjak tidur. Sekedar kecup kening dan katakan betapa kita sangat mencintai mereka. Minta maaf atas kesalahan yang tak terkontrol, itu cukup untuk membuat hati kita tenang. Setidaknya kita mengakui ada yang tidak benar pada diri kita pada hari itu dan siap menjadi evaluasi untuk hari esok.

Ketujuh. Lalu tutuplah hari dengan memaafkan segala kesalahan diri sendiri. Juga dengan memaafkan segala kesalahan orang lain kepada kita. Tentu, penyakit hati itu nyata adanya. Mulai hasad, iri, dengki, sempurna dibalut dengan overthinkingnya kita sebagai manusia yang tidak bisa dibatasi. Yang selalu saya sadari, setiap ada penyakit hati yang mulai masuk, saya merasa dada saya sesak, fikiran berat dan akhirnya berpengaruh ke gelagat saya hari itu. Itu mengapa, saya tidak mau membawa PR hati untuk hari esok. Cara paling ampuh adalah memaafkan segala kesalahan manusia kepada kita. Sedikit muhasabah sebelum tidur, bahwa tak ada jaminan bahwa besok ketika membuka mata dan masih di alam yang sama. Itu yang akan membuat kita selalu ingin membersihkan hati sebagai aktivitas penutup di setiap hari.

Bagaimana? Tertarik untuk mencoba hidup sehat ala saya? Saya sudah mencoba itu semua guna menjaga kesehatan dari dalam. Membahagiakan hari dengan segala aktivitas dengan tetap menjaga agar hati dan jiwa selalu stabil dan bersih. Hingga kita bisa bahagia menjalani hari dan siap menebarkan cinta positif ke seluruh isi rumah. Bahagia dan sehat dengan tetap menghadirkan Tuhan dalam segala aktivitas. Karena sehat bukan hanya tentang apa yang kita makan, tapi juga tentang apa yang kita endapkan dalam hati dan kita rasakan.

Jom sehatkan diri dari dalam! 

 

 

     

24 Komentar

  1. Sehat dari dalam... woow.. Jazaa Killaahu Khoiron mbak....

    BalasHapus
  2. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus
  3. Di pandemi seperti ini memang harus memiliki jiwa dan raga yang kuat ya kak, sehingga membuat kebugaran tetap terjaga jadi tidak mudah terserang penyakit. Maka dari itu perlu dijaga dari luar dan dalam.

    BalasHapus
  4. Wow, mantap tips-nya Mbak. Perlu tekad yang kuat kayaknya, terutama bagi yang punya balita macam saya. Sulit untuk rehat sejenak menenangkan hati dan pikiran. Namun, layak untuk dicoba.
    Makasih Mbak..

    BalasHapus
  5. Masya Allah.. Baru baca hidup sehat ala mbak, udh ikutan kecipratan ademnya. Sungguh. Semoga aku bisa menerapkan poin2 di atas ya mbak. Biar hidup bisa tenang, sehat, dan damai. Terima kasih sudaah mengingatkan untuk hidup sehat🥰

    BalasHapus
  6. Terima kasih tipsnya, Mbak. Adem banget bacanya.
    Manajemen waktu masih jadi PR banget untuk saya yang pola tidurnya gak karuan.
    Tips terakhir setiap jelang tidur alhamdulillah sudah saya lakukan. Semoga kita selalu sehat dalam keberkahan dan lindungan Allah Swt. Aamiin.

    BalasHapus
  7. Wah tips yg menarik untuk di Praktekkan Mbak.

    Saya pun terkadang bila datang suntuknya suntuk banget sampai² sulit di kendalikan alhasil banyak yg terbengkalai, kadang sedih sendiri tapi ya harus di jalani namanya hidup pasti penuh ujian.

    Saya sekarang berusaha Berdamai dg segala hal, segala keadaan dan menjadikannya sebagai pembelajaran hehe

    Terus semangat lah apapun yg terjadi, semua itu pada hakikatnya baik bila kita mengetahui maksud dari Allah.

    BalasHapus
  8. Makasih kak tipsnya emang bener ya bersyukur, berdoa dan menikmati momen itu penting banget supaya rileks dan sehat

    BalasHapus
  9. Masyaallah, Mbak..dalem banget. Terutama soal memaafkan diri sendiri dan juga orang lain. Saya agak sulit memaafkan, benar-benar sedang belajar untuk lebih ikhlas supaya nggak senang memendam rasa sakit kepada orang lain. Karena kebanyakan memang orang terdekat yang punya celah menyakiti, sehingga kecewanya agak sulit diobati...hihi. Insyaallah terus belajar lagi. terima kasih untuk pengingatnya :)

    BalasHapus
  10. Masyaallah, tertarik banget Mba. Ini tips yang lagi saya cari. Memang yang pertama itu harus bersihkan hati dulu, biar bersih juga jiwa dan sehat jasmani. Trims atas sharingnya. Jadi reminder buat diri saya juga. Senengnya saya membaca postingan ini.

    BalasHapus
  11. Masya Allah. Tulisan encik wafi selalu membuatku tersentil. Banyak banget pesan2nya. Adem dan menentramkan. Jazakillah ustadzah 😊

    BalasHapus
  12. Menjaga kesehatan hati juga sangat penting ya, mba. Membaca ini aku jadi ingin mengatur waktu dengan baik agar menjalani hari dengan baik pula bisa lebih tenang dan tentram. Terpenting selalu memanjat dzikir pada Allah ya, Mba.

    BalasHapus
  13. Setuju banget Mbak, sehat dari dalam diri memang berbanding lurus dengan ketenangan hati dan kedamaian jiwa. Apalagi saat pandemi begini, kondisi kesehatan penting banget dijaga. Menyapa pagi dengan senyuman dan menutup hari dengan penuh kasih sayang bikin hati terasa nyaman dan bersyukur atas semua nikmat yang Allah berikan. InsyaAllah.

    BalasHapus
  14. Tertarik mba buat praktekin. Muhasabah diri memang harus rutin dibiasakan ya mba

    BalasHapus
  15. semenjak saya kerja di tempat sekarang saya malahan jarang banget mba untuk duha padahal dulu saya ga pernah kelewat, kadang cuaca panas bikin malas untuk beranjak, subhanallah semoga saya diberikan kekuatan untuk melakukannya kembali

    BalasHapus
  16. Masyaallah kalau ketujuh tips kesehatan jiwa ini kita terapkan setiap harinya, insyaallah gak bakal ada deh stres, marah-marah, pusing yang akhirnya berdampak pada turunnya imun dan sakit. Tfs Mbak Wafi

    BalasHapus
  17. Masya Allah, tipsnya susah susah gampang ya mba. Aku dari sekian banyak baru bisa ceklist beberapa aja mba :")

    BalasHapus
  18. Terima kasih sharingnya mbak... Saya menangkap pesan bahwa isi hari dengan selalu melibatkan Allah, merasa tertohok karena kadang melupakan poin ini T_T. Semoga bisa memperbaiki diri dan istiqomah.

    BalasHapus
  19. Woho aku syuka dan akan kucoba nie poin main dokter-dokterannya mba, boleh nie untuk sekadar power nap pingsan 5 menit kali yaa wkwk

    BalasHapus
  20. Belakangan sering susah banget untuk tahajud. Hiks. Susah banget bangunnya. Tulisan ini kayak jadi sentilan buat aku. Yok ayok.. Dikuatkan lagi niatnya untuk bangun di sepertiga malam

    BalasHapus
  21. Tips nya neremind banget mba... Memang penting banget sehat dari dalam, ah nyentil banget, harus diperbaiki lagi ini

    BalasHapus
  22. Benar kak, kalau kurang istirahat dan tidur jadi emosian ya. Unik juga nih, bobok dengan akalin main dokter dokteran, biar bisa istirahat sejenak.

    BalasHapus
  23. Maa syaa Allaah suka banget dengan tips sehat ala Mbak. Benar-benar meneduhkan dan ini yang sering dilupakan banyak orang termasuk saya sendiri *ups. Raga yang sehat itu juga berasal dari hati dan pikiran yang sehat. Karena itu memang juga penting banget ya Mbak untuk menyehatkan diri dari dalam. Termasuk dengan cara memaafkan diri sendiri dan orang lain yang pernah menyakiti kita.

    BalasHapus