TIPS MENGHAFAL AL-QURAN UNTUK PARA IBU


Di era sekarang ini, Alhamdulillah sudah banyak orang yang tertarik dengan segala hal tentang Al-Quran. Kepedulian umat akan Al-Quran sudah mulai tinggi. Bahkan sudah banyak sekali media pembelajaran edukasi tentang Al-Quran sesuai dengan usia anak. Mulai dari media elektronik tentang isi Al-Quran, media tulis menulis tentang kisah Al-Quran, dan masih banyak lagi media pendukung anak untuk belajar Al-Quran. Maka itu tak jarang orang tua zaman sekarang impiannya tak hanya agar anaknya bisa jadi dokter atau pilot. Akan tetapi mereka juga ingin anak mereka bisa menghafal Al-Quran. Alhamdulillah ini sebenarnya cita-cita yang mulia. Apalagi janji Allah untuk anak yang bisa menghafal Al-Quran salah satunya adalah kelak di akhirat memberikan mahkota kebanggan kepada orang tua dan membangunkan istana di syurga untuk orang tua. Orang tua mana yang tak mau di bangunkan istana oleh anaknya sendiri?.
Akan tetapi sebenarnya keinginan orang tua agar anak hafal Al-Quran ini kurang adil. Atau kurang tepat jika tidak dibarengi dengan keinginan yang sama untuk diri orang tua sendiri. Kenapa harus anak yang hafal Al-Quran? Kenapa bukan orang tuanya juga yg harus hafal Al-Quran? Kenpa orang tua harus menyelipkan ambisinya menghafal Al-Quran pada anak? Kenapa tidak bersama-sama saja mewujudkan mimpi itu? Seorang ahli parenting pernah menuliskan tentang betapa tidak adilnya jika kita menuntut anak untuk melakukan sesuatu yang kita sendiri tidak bisa melakukannya. "Wajar dong saya kan mau anak saya menjadi lebih baik dari saya..!", Kenapa harus lebih baik dari orang tua? Kenapa tidak memperbaiki diri bersama?. Sehingga nanti kita masuk syurga bukan hanya karena dibawa oleh kesholehan anak, akan tetapi juga karena kesholehan diri sendiri. Pertanyaan-pertanyaan diatas sebenarnya sudah lama sekali terngiang di fikiran saya. Apalagi semenjak banyak ibu-ibu yang minta tips gimana supaya anaknya hafal Al-Quran.
Fyi anak saya masih berumur 20 bulan dan belum menghafal Al-Quran. Karena saya tau betul bagaimana fatalnya merusak fitrah tauhid mereka jika dibebani dengan kewajiban agama yang sebenarnya belum masuk ke fase usia mereka. Saat ini saya hanya mencontohkan dan memperlihatkan betapa saya sangat suka dengan Al-Quran kepada anak saya. Setelah shalat selalu buka Al-Quran, ketika murojaah hafalan sengaja nagajak anak ke sisi saya supaya dia bisa merasakan sendiri betapa bundanya sangat cinta pada Al-Quran. Saya memang baru sampai pada tahap membuat dia cinta dulu pada Al-Quran, ditambah dengan mengenal hijaiyah sambil bermain. Semua itu bukan semata-mata agar ia hafal Al-Quran. Akan tetapi supaya ia CINTA dulu dengan Al-Quran. Jika ternyata hasilnya dia malah bisa ngafal Al-Quran di usia sangat muda, itu berarti bonus bukan tujuan awal.
Fyi sayapun bisa selesai menghafal Al-Quran itu  ketika sudah kuliah. Bukan sejak kecil. Akan tetapi orang tua saya sempurna membuat seisi rumah bersahabat dengan Al-Quran sejak kami kacil. Bagaimana caranya? Ya dengan cara saya diatas, mencontohkan langsung dengan perbuatan dan kebiasaan sehari-hari.

Untuk itu, saya ingin sekali berbagi tips dengan para ibu yang ingin sekali menghafal Al-Quran bersama anaknya. Hingga ia bisa dengan yakin menyuruh anaknya untuk juga menghafal Al-Quran. Nah untuk para ibu yang bingung ingin memulai menghafal darimana, berikut beberapa tips dari saya :

- Luruskan niat
Untuk apa? Kenapa? Mengapa harus menghafal?. Karena ini bagian pondasi yang penting banget ketika nanti saat menghafal mulai bosan, jenuh, lelah, ingat kembali strong why pertama kamu menghafal itu apa. Kalau hanya untuk gaya-gayaan, lebih baik mundur sejenak dan fikirkan kembali dengan serius. Karena menghafal Al-Quran tidak sesederhana itu.

- Pahami tipe menghafal
Harus tau dulu kamu condong ke visualkah? Atau audio? Atau apa?. Ini penting untuk mengatur strategi selama menghafal. Seperti saya misalnya, dulu selama menghafal saya harus membawa alat tulis (pensil/pena) karena saya condong ke visual.

- Temukan partner menghafal
Apakah itu suami? Anak? Teman kantor? Teman liqo? Ustazah komplek? Siapapun itu partner selama menghafal ini penting menurut saya. Itulah mengapa saya sangat tidak menyarankan untuk menghafal sendiri. Karena resiko untuk berhenti di tengah menghafalnya sangat besar. Partner inilah yang nanti akan mengingatkan target hafalan kita, mendengarkan hafalan kita, dan menyemangati kembali tujuan awal kamu menghafal.

- Tentukan jadwal menghafal yang cocok
Ini berbeda tiap orang. Saya pribadi dulu menghafal lebih mudah masuk ke otak saya ketika waktu tahajud dan setelah asar. Sedangkan jadwal murojaah saya sekarang di setiap waktu. Ketika masak, di atas kendaraan, selesai shalat dan yang pasti dibawa hafalannya saat shalat. Nah sekarang giliranmu untuk menemukan kapan waktu yang sekiranya cocok dan pas untuk kamu menghafal Al-Quran.

- Murojaah selalu
Berapapun ayat yang sudah kamu hafal, jangan lupa untuk terus dimurojaah. Bawa ketika baca surat pendek dalam shalat wajib atau sunnah. Kalau untuk kita para ibu bawa hafalan nya ketika masak, nyuci, nyapu, ngepel, dsb. Awalnya memang agak bingung sih dan lupa2 ayatnya. Akan tetapi jika sudah terbiasa nanti yang bisanya bersenandung kecil ketika menyapu akan berubah menjadi lantunan ayat Al-Quran, begitupun ketika masak atau jogging pagi.

- Bikin target yang masuk akal dan sesuai dengan kemampuan kita.

- Tetapkan iqob/hukuman untuk diri sendiri jika hari itu tidak mencapai target hafalan. Kalau bisa hukumannya yang susah sehingga kita akan berusaha untuk tidak mendapat hukuman (misal : infaq 100.000, atau memberi makan kucing jalanan, dsb)

- Minta ridho suami.
Ini bagian krusial walau terkesan sepele. Sampaikan keingin ibu ingin menghafal. Jelaskan target-target ibu. Minta bantuan suami jika memang ibu butuh.

Terakhir...
Jangan lupa semangat yaaa. Semoga usaha ibu menghafal bisa menggerakkan hati anak-anak ibu untuk ikut menghfaal Al-Quran, tanpa disuruh, tanpa dipaksa. Tapi murni karena keinginan mereka sendiri agar bisa sama2 mensholehkan diri seperti orang tuanya..

Sekian sharing kali ini..
Semoga bermanfaat..

4 Komentar

  1. Kynya Allah mau kasi gw petunjuk lewat postingan ini :”)))

    BalasHapus
    Balasan
    1. Makasi jazaakillaah kiaa.. smoga kita segera bersuaa

      Hapus
  2. Ya Allah speechless akutuh, sedih campur haruu.. Banyak benernya, makasih udh diingetin mb, peluuk❤️

    BalasHapus